Thursday, October 1, 2009

Dasar ilmiah efek negatif masturbasi

Dari segi kesehatan masturbasi bisa melemahkan tubuh dan melemahkan pikiran, adakah dasar ilmiahnya ?

Jawaban

perlu dicatat sebelumnya pembahasan ini lebih menitik beratkan dari segi kesehatan. Hukum masturbasi dari segi agama sudah dibahas pada Q&A8.

Masturbasi dalam bahasa arab disebut istimna adalah kegiatan merangsang organ sexualnya sendiri hingga akhirnya mencapai orgasme. dari segi pembentukan kata masturbasi terbentuk dari bahasa latin yaitu "manus" atau tangan dan "strubtare" atau penyalahgunaan.

pada tahun 40an kegiatan masturbasi diterima dunia sebagai kegiatan yang memalukan dan merugikan kesehatan. misalnya US army yang dengan tegas melarang tentaranya melakukan masturbasi demikian juga dengan olahragawan, dll.

Namun saat ini anggapan masyarakat diubah dengan mengatakan bahwa "tidak ada bukti bahwa masturbasi bisa merugikan kesehatan", masturbasi adalah kegiatan sexual yang paling aman, dll. Para ahli kesehatan tidak melarang orang untuk bermasturbasi bahkan para ahli sexologi malah menganjurkan orang untuk melakukan masturbasi. lebih jauh, ahli psikologi melakukan penelitian pada hewan yang suka bermasturbasi dan menyimpulkan ini sebagai kegiatan yang sangat alami.

Paragraf diatas sangat penting sebagai dasar mengapa dunia sekarang menerima masturbasi sebagai hal yang wajar. kampanye masturbasi pun dilakukan dimana-mana kepada para pemuda dengan motto "kegiatan sexual yang paling aman". Benarkah? mari kita bahas.

Pertama,
Dari segi fisik, dampak negatif masturbasi memang "tidak ada buktinya" (no evidence). sekali lagi "tidak ada buktinya" bukan tidak ada.
mengapa tidak ada? Para ahli kesehatan menutup diri untuk melakukan riset tentang efek negatif masturbasi. dan jika ditanya mereka akan menjawab dengan dasar "tidak ada buktinya". dan selagi tidak ada buktinya (karena memang tidak dibuat) mereka selanjutnya akan mengatakan anda boleh bermasturbasi karena tidak terbukti merusak kesehatan.

Dalam tulisannya yang berjudul Traumatic Masturbatory Syndrome, Lawrence I Sank mengatakan
"observed that masturbating prone (lying face downward) could be responsible for sexual problems in some men including anorgasmia and erectile dysfunction, as observed in four men he examined. He coined the term ''traumatic masturbatory syndrome'' to describe this theory. As of 2007, no follow-up research has been conducted and the idea is not familiar or widely-held within the medical community. Some sources, however, give credence to the idea. One sex therapist[43] condemned masturbation by rubbing against a pillow or mattress and Lipsith et al[44] suggest that masturbation could play a part in male psychogenic sexual dysfunction (MPSD), citing Sank as their authority. MPSD is a difficulty in reaching orgasm during intercourse, and developing a dependence on masturbation."

Inti penemuan Lawrence adalah masturbasi menyebabkan gangguan sexual pria termasuk anorgasmia, ketagihan dan disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi adalah masalah paling besar bagi pria tetapi para ahli kesehatan sepertinya tidak perduli dengan fakta ilmiah ini. Penelitian lebih lanjut di boikot oleh para ahli kesehatan agar ilmu masturbasi tetap pada status "tidak ada bukti".

Lebih miris mereka malah menjawab dengan memberikan mitos-mitos kuno seputar masalah masturbasi yang membuat pembaca yakin bahwa efek negatif masturbasi karena mitos, misalnya masturbasi bisa membuat kebutaan dll.

Konspirasi dan kejahatan dalam dunia kesehatan bukanlah hal yang baru di dunia ini. mereka sangat dekat dengan kita namun kita tidak menyadarinya karena mereka bicara secara ilmiah walaupun tidak ada bukti.

kedua,
dari segi psikologis Masturbasi bisa merusak penurunan dan depresi mental. "it can leave one emotionally empty or lonely for the real thing" masturbasi bisa menyebabkan kehampaan emosi, memisahkan diri dari dunia nyata
(The Hite Report of Male Sexuality)
Psychologically the results are more serious. Masturbation in the adult is nearly always due to a maladjustment. Masturbasi pada orang dewasa hampir selalu diakibatkan ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
(Leslie D. weatherhead)

Pembuktian masturbasi sebagai kegiatan yang sangat alami dengan memberikan contoh hewan (monyet adalah hewan yang suka masturbasi) adalah sebuah kebodohan dari para ilmuwan saat ini. mengapa mereka justru menyamakan dirinya dengan hewan dan menolak melakukan riset pada manusia secara langsung.

Inilah bukti betapa ilmu tanpa iman telah merendahkan derajat manusia itu sendiri. mereka bangga menyamakan diri mereka dengan hewan.

"mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. mereka itulah orang-orang yang lengah" (Al- a'raf 179)


oleh Seputar Islam untuk IUA

literatur:
- Journal of Sex and Marital Therapy. Traumatic Masturbatory Syndrome. Lawrence I Sank
- Trip Atlas. Masturbation
- Wikipedia . Masturbation
- Marriage and Moral in Islam. Rizvi. 1990

No comments:

Post a Comment